sumber foto : wikipedia.org

Nasi adalah makanan utama  sebagian besar masyarakat di Indonesia. Pangan yang termasuk dalam golongan biji – bijian / serealia ini selalu ada dalam daftar makanan sehari – hari.

Mengonsumsi nasi merupakan  kebiasaan yang sudah berlangsung lama, oleh karena itu mengganti nasi dengan pangan lain dirasa tidaklah mudah.

Akan tetapi saat ini, orang mulai menghindari nasi, atau malah menghapusnya dari daftar menu dengan alasan kesehatan. Terutama bagi orang pengidap diabetes, kerena nasi dianggap bisa menaikkan kadar gula darah dalam tubuh, lewat kandungan indeks glikemik nya yang sangat tinggi.

Selain itu nutrisi yang dimiliki nasi sangatlah rendah, maka jika tidak diimbangi dengan makanan yang memiliki kandungan nutrisi yang baik, akan terjadi ketidakseimbangan zat gizi (malnutrisi) didalam tubuh . Ditambah nasi putih juga memiliki kandungan serat sangat minim, hal ini  dapat memperburuk gerakan usus, sehingga menyebabkan sukar atau tidak dapat buang air besar (sembelit).

Di luar masalah kesehatan, hal ini menimbulkan masalah lainya, mengingat di Indonesia yang penduduknya merupakan pemakan beras terbesar di dunia (154 kg per orang per tahun). Kondisi ini  menyebabkan kebutuhan beras selalu tidak terpenuhi, karena ketersediaan selalu kurang, hal ini membuat pemerintah harus melakukan import beras dari negara lain.

Beberapa makanan yang mengandung karbohidrat dan lebih sehat menjadi pilihan lain, seperti singkong, sagu, kentang, jagung dsb. Makanan tersebut sangat ekonomis dan lebih sehat, sehingga bisa menggantikan nasi putih sebagai menu utama sehari-hari.

Di antara banyak pilihan pengganti nasi, singkong atau ketela pohon yang bernama latin Manihot utilissima, tampil sebagai pilihan memungkinkan untuk menjadi pemecahan masalah di atas.

Selain tanaman ini cocok dengan kultur tanah Indonesia, proses penanamannya pun tidak terlalu sulit. Tanaman yang dinilai kebal terhadap serangan hama penyakit ini, tampil sebagai pangan murah meriah dengan kadar karbohidrat yang lebih tinggi dengan nasi putih.

Singkong dapat dijadikan sumber alternatif karbohidrat, dengan kandungan rendah kalori, bersama kandungan protein, lemak, hidrat arang, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin B dan C, amilum, bersama serat yang tinggi, sehingga jika mengonsumsi singkong dapat membuat perut terasa kenyang dalam waktu yang lama.

Berikut kandungan gizi singkong per 100 gram :

Kalori 121 kal
Air 62,50 gram
Fosfor 40,00 gram
Karbohidrat 34,00 gram
Kalsium 33,00 miligram
Vitamin C 30,00 miligram
Protein 1,20 gram
Besi 0,70 miligram
Lemak 0,30 gram
Vitamin B1 0,01 miligram

(sumber Koran tempo / wikipedia)

 

Pengolahan & Konsumsi singkong

Awalnya dikenal di Amerika Selatan, kemudian singkong dikembangkan pada masa prasejarah di Brasil dan Paraguay. Singkong mulai ditanam secara komersial di wilayah Nusantara pada sekitar tahun 1810.

Pada umumnya singkong mengandung sianida, namun kadarnya tergantung dari ragamnya. Biasanya, singkong yang mengandung sianida tinggi adalah singkong yang mempunyai rasa pahit, dan biasa digunakan untuk membuat tepung tapioka, daunnya pun tidak dikonsumsi.

Kadar sianida akan berkurang bila singkong direbus agak lama, maka sebaiknya mengonsumsi singkong tidak dalam kondisi mentah, juga tidak digoreng karena minyak yang terkandung umumnya mengandung kalori tinggi, yang bisa meningkatkan kandungan trigliserid atau lemak dalam darah.

Jadi akan lebih sehat jika singkong diolah dengan cara dikukus, dipanggang, dibakar atau direbus. Selain itu hindari mengonsumsi singkong yang telah disimpan lama dan sudah terlihat garis-garis pada dagingnya serta warna pada ujungnya yang terlihat keabu-abuan.

Sangat disarankan singkong yang dikonsumsi adalah singkong yang banyak beredar di pasaran seperti singkong manggu, singkong kuning / singkong mentega, singkong putih atau singkong gajah.

Jadi jika diolah dengan cara yang benar, kita akan mendapatkan manfaatnya tanpa ada efek samping yang buruk. Singkong harus di konsumsi secara moderat (secukupnya atau tidak berlebihan) agar nutrisi yang ada didalamnya dapat bermanfaat bagi kesehatan tubuh.

Dari penjelasan di atas, ada baiknya jika singkong dijadikan sebagai salah satu panasea untuk relasi yang dianggap buruk antara nasi putih dan masyarakat yang mengonsumsinya selama ini.

[1] (Indeks glikemi : indeks yang [1]menunjukkan tingkat kenaikan glukosa (gula darah) seseorang pascakonsumsi makanan dibandingkan dengan pascakonsumsi gula murni)

 

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *